Astaghfirullah, 11 Kesalahan yang Sering Di Lakukan Di Bulan Ramadhan, Nomor 6 Paling Sering

Dalam satu tahun, ada sebulan yang kehadirannya senantiasa kita nantikan, ia yaitu bln. Ramadhan. pada bln. ini Allah menumpahkan kebaikanNya untuk seluruh hamba-hambaNya yang beriman. Di bln. ramadhan, kedermawanan Nabi Saw lebih deras dari hembusan angin. Beberapa teman dekat serta salafus shalih terdahulu senantiasa berlomba menumpuk kebaikan serta amal beribadah didalamnya. Tetapi sekarang ini, keadaan umat islam sungguh memilukan, sebagian besar mereka tidak saja lemah untuk di ajak beristibaqul khairaat (berlomba dalam kerjakan kebaikan) di bln. penuh kemuliaan ini, namun mereka senantiasa saja setiap th. tidak siap dengan amalan-amalan yang harusnya mereka kerjakan dengan cara benar. Karenanya, kami di bawah ini menghidangkan tulisan mengenai beragam kekeliruan yang kerap dikerjakan di bln. ramadhan.

Bln. ramadhan yaitu bln. penuh barokah, musim beragam jenis beribadah seperti puasa, sholat, membaca Al-qur’an, bersedekah, berbuat baik, beramar ma’ruf serta nahi munkar, berjihad, ikuti majlis pengetahuan, dzikir, do’a, istiqhfar, memohon surga, berlindung dari masuk neraka dan beberapa macam beribadah serta amal kebajikan yang lain.

Orang yang mujur yaitu yang melindungi tiap-tiap detik waktunya, baik di siang atau malam hari untuk beragam amal perbuatan yang membuatnya berbahagia dan lebih dekat pada Allah, sesuai sama yang diperintahkan, tanpa ada menaikkan atau kurangi. Karenanya, tiap-tiap muslim harus belajar mengenai hukum-hukum puasa.

Sayangnya, tidak sedikit orang yang melalaikan permasalahan ini, hingga banyak terperosok pada beberapa masalah. Di antara beberapa kekeliruan yang umum dikerjakan orang terkait dengan bln. ramadhan yaitu :

1. Tidak tahu hukum-hukum puasa dan tidak menanyakannya. Pada hal Allah berfirman : " Jadi bertanyalah pada orang yang memiliki pengetahuan, bila kamu tidak tahu. " (An-Nahl : 43)

Serta Rasulullah saw bersabda : " Siapa saja diinginkan baik oleh Allah, pasti ia dipahamkan dalam soal agamanya. " (H. S. R Bukhari serta Muslim)

2. Menyambut bln. suci ramadhan dengan hura-hura serta bermain-main (main petasan, main kartu, main games), nonton sinetron, ngabu-burit. Walau sebenarnya yang semestinya yaitu menyongsong bln. yang mulia itu dengan dzikir serta bersukur pada Allah, karna masih tetap di beri usia berjumpa kembali dengan bln. ramadhan. Lantas sebaiknya ia bertaubat dengan sungguh-sungguh, kembali pada Allah dan lakukan muhasabatun nafs (mengintrospeksi diri/lakukan perhitungan dosa-dosa pribadi), baik yang kecil ataupun yang besar, sebelumnya Datang Hari Perhitungan serta Pembalasan atas tiap-tiap amal yang baik ataupun yang jelek.

3. Beberapa orang, apabila datang bln. ramadhan mereka bertaubat. Rajin shalat serta berpuasa, mengenakkan jilbab, menyemarakkan masjid. Berhenti mer0kok serta main judi serta tidak main perem'puan. Bahkan juga yang lucu pel4cur juga menagmbil cuti sepanjang bln. Ramadhan. Namun bila bln. ramadhan telah berlalu mereka kembali pada meninggalkan sholat serta lakukan lagi beragam perbuatan maks!at. Alangkah celaka kelompok orang seperti ini, sebab mereka tidak tahu Allah terkecuali di bln. ramadhan. Bukankah mereka tahu kalau Tuhan bebrapa bln. pada selama th. yaitu satu jua? Yakni Allah Swt. Kalau maks!at itu tetaplah haram hukumnya di setiap saat? Serta Kalau Allah Swt tahu perbuatan mereka di setiap waktu serta tempat?
Karenanya, sebaiknya mereka bertaubat pada Allah dengan taubatan nashuha (betul-betul taubat), meninggalkan maks!at dan menyesali apa yang sudah mereka kerjakan dimasa lantas, setelah itu berkeinginan kuat tidak untuk mengulanginya masa datang setelah bln. Ramadhan. Dengan hal tersebut insyah’Allah taubat mereka bakal di terima, serta dosa-dosa mereka akan diampuni.

4. Asumsi beberapa orang kalau bln. ramadhan yaitu peluang untuk tidur serta bermalas-malas di siang hari, dan untuk bergadang pada malam hari, bercakap sama rekan-rekan di saat taraweh, chating di internet, berpacaran dll. Lebih disayangkan lagi, sebagian besar mereka bergadang dalam beberapa hal yang dimurkai Allah, berhura-hura, bermain yang percuma, menggunjing, adu domba dsb. Beberapa hal sejenis ini begitu beresiko serta merugikan mereka sendiri.
Sebenarnya hari-hari bln. ramadhan adalah saksi taatnya beberapa orang yang patuh serta saksi maks!atnya beberapa orang yang pakar maksiat serta lupa diri.

5. Beberapa orang ada yang terasa sedih dengan datangnya bln. ramadhan serta bersuka cita bila keluar dari kepadanya. Sebab mereka berasumsi kalau bln. ramadhan akan menghambat mereka lakukan rutinitas maks!at serta menuruti syahwat. Meraka berpuasa sebatas ikutan serta toleransi. Karenanya mereka lebih memprioritaskan bebrapa bln. lain daripada bln. ramadhan. Walau sebenarnya ia yaitu bln. penuh barakah, ampunan, rahmat serta pembebasan dari neraka untuk tiap-tiap muslim yang melakukan kewajiban-kewajibannya serta meninggalkan tiap-tiap yang diharamkan atasnya, kerjakan semua perintah serta menjauhi semua yang dilarang.

6. beberapa orang yang bergadang pada malam-malam bln. ramadhan dengan lakukan suatu hal yg tidak terpuji, bermain-main, bercakap, berjalan-jalan atau sekedar duduk dijembatan atau terotoar jalan. Pada tengah malam mereka baru pulang serta segera sahur lalu tidur. Karna kelelahan, mereka tidak dapat bangun untuk sholat subuh berjamaah pada waktunya. Ada banyak kesalahan dari perbuatan semacam ini :

a. Bergadang dengan suatu hal yg tidak berguna. Walau sebenarnya Nabi saw membenci tidur sebelumnya Isya’ dengan bercengkerama (bercakap) sesudahnya terkecuali dalam soal perbaikan. Dalam hadits Kisah Ahmad, Rasulullah saw bersabda : " Tidak bisa bercengkerama terkecuali untuk orang yang sholat atau melancong. " (Imam As-Suyuti berkata, hadits ini hasan).

b. Sia-sianya saat mereka yang begitu bernilai. Mereka sekalipun tidak memakainya sedikitpun. Walau sebenarnya semasing orang bakal menyesali setiap saat yang ia lewati tanpa ada diiringi dengan mengingat Allah didalamnya.

c. Menyegerakan sahur sebelumnya saat yang disarankan, jam 2. 00 atau jam 3. 00. Walau sebenarnya Rasulullah saw menyarankan sahur pada akhir malam sebelumnya terbit fajar.

Musibah paling besar mereka yaitu tidak bisa menunaikan sholat shubuh berjemaah pas pada waktunya. Bagaimana tidak, sebab pahala shubuh berjamaah menyamakan sholat satu malam atau separuhnya. Hal semacam ini seperti disabdakan Rasulullah saw : " Siapa saja sholat isya’ berjamaah jadi seolah-olah ia sholat separuh malam serta siapa saja sholat shubuh berjamaah jadi seolah-olah ia sholat selama (satu) malam. " (HR. Muslim dari Utsman bin Affan Radhiallahu Anhu)
Orang yang meninggalkan shalat shubuh dengan cara berjamaah itu berkarakter seperti beberapa orang munafik, mereka tidak lakukan sholat terkecuali dalam kondisi malas, mengakhirkan waktunya serta tidak berjamaah. Mereka mengharamkan dianya dari memperoleh keutamaan dan pahala yang besar.

7. Melindungi dari beberapa hal yang membatalkan puasa dengan cara lahiriah seperti makan, minum serta bersenggama dengan istri, namun tidak melindungi dari beberapa hal yang membatalkan puasa dengan cara maknawiyah seperti menggunjing, adu domba, dusta, mel4knat, mencaci, nonton blue movie, melihat wanita-wanita di jalanan, di toko, di pasar dsb.

Seyogyanya tiap-tiap muslim memerhatikan puasanya, menghindari diri dari beberapa hal yang diharamkan serta membatalkan puasa. Sebab begitu beberapa orang yang berpuasa, namun ia tidak memperoleh terkecuali lapar serta dahaga belaka. Begitu beberapa orang yang sholat, namun ia tidak memperoleh terkecuali bergadang serta payah saja. Rasulullah saw bersabda : " Siapa saja tidak meninggalkan perkataan serta perbuatan dusta jadi Allah tidak perlu pada puasanya dari makan serta minum. " (HR. Al-Bukhari).

8. Meninggalkan sholat taraweh. Walau sebenarnya sudah dijanjikan untuk orang yang menggerakkan karna iman serta mengharap pahala dari Allah ampunan bakal dosa-dosanya yang sudah lantas. Orang yang meninggalkan sholat taraweh bermakna menyepelekan ada pahala yang agung serta balasan yang besar ini.

Ironinya, banyak umat islam yang meninggalkan sholat taraweh. Mungkin ada yang turut sholat sebentar lantas tidak meneruskannya sampai usai. Atau rajin mengerjakannya pada awal-awal bln. ramadhan serta malas saat telah akhir bln., bahkan juga mulai sejak minggu ke-2 bln. Ramadhan mereka tidak turut lagi sholat taraweh, argumen mereka, sholat taraweh cuma sunnah belaka.
Benar, namun ia yaitu sunnah mu’akkadah yang dikerjakan olah Rasulullah saw, Khulafaur Rasyidin serta beberapa Tabi’in yang ikuti panduan mereka. Ia yaitu satu diantara bentuk taqarrub (mendekatkan diri) pada Allah, serta satu diantara sebab untuk ampunan serta kecintaan Allah pada hambaNya. Orang yang meninggalkan bermakna tidak memperoleh sisi dari kepadanya sekalipun. Kita berlindung pada Allah dari yang sekian. Serta bahkan juga mungkin saja orang yang lakukan sholat taraweh itu bertepatan dengan turunnya Lailatul Qadar, jadi ia bakal mujur dengan ampunan serta pahala yang sangat besar.

9. Beberapa orang ada yang berpuasa, namun meninggalkan sholat atau cuma sholat saat bln. ramadhan saja. Orang sejenis ini puasa serta sedekahnya tidak berguna. sebab sholat yaitu tiang serta pilar paling utama agama islam. Sholatlah yang membedakan orang beriman dengan orang munafiq atau kafir.

10. Lakukan perjalan keluar negeri pada bln. ramadhan untuk maksud yang baik, namun supaya dapat berbuka puasa dengan argumen musafir.
Perjalanan sejenis ini tidak dibenarkan serta ia tidak bolah berbuka karenannya. Sungguh tidak tersembunyi untuk Allah tipu daya beberapa orang yang menyukai menipu. Beberapa besar orang yang lakukan hal itu yaitu beberapa tukang mabuk serta minuman-minuman keras, atau pengisap g4nja serta s4bu-s4bu. Semoga Allah menghindari umat kita dari yang demikian.

11. Berbuka dengan suatu hal yang haram. Seperti minuman yang memabukkan, rok0k serta semacamnya. Atau berbuka dengan suatu hal yang diperoleh dari yang haram. Orang yang makan atau minum dari suatu hal yang haram tidak akan di terima amal tindakannya serta tidak mungkin saja juga do’anya dikabulkan. Wallahu a’lam. (voa-islam)

- See more at : http :// www. voa-islam. com/read/beribadah/2009/09/08/1037/kekeliruan-yang-sering-dilakukan-di-bulan-ramadhan/#sthash. rSSGiggj. dpuf

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel